Antara Ambisi dan Emosi
Sejenak memandangi dunia , yang kadang tak ada hentinya berulah .
Ambisi dan penuh emosi , sering kali jadi salah dimengerti .
Terpaut pada suatu fakta yang kadang hilang timbul .
Menampakkan betapa tak sepantasnya tunjukkan rasa membenci itu .
Antara ambisi dan emosi ,
Ku coba rangkai kata ini .
Walau aku belum begitu perduli ,
Tapi harus aku ambil pusing ,
Sebab dia yang sehari-hari mengganggu pikiranku .
Dan dialah yang menjadi nyamuk ketika aku tidur ,
Menghisap habis isi otakku .
Ambisi , begitu aku sangat nikmati kesungguhannya .
Yang berbalik arah jika aku sudah salah bermimpi .
Menjadi cacat jika aku salah berkhayal .
Emosi , sebenarnya hanya pendamping setia .
Ketika ambisi itu tidak berhasil secara utuh .
Dan menjadi hidangan lezat pelengkap keputus asaan .
Di tengah-tengah sebakul penuh mimpi yang sulit terurai .
Ambisi dan penuh emosi , sering kali jadi salah dimengerti .
Terpaut pada suatu fakta yang kadang hilang timbul .
Menampakkan betapa tak sepantasnya tunjukkan rasa membenci itu .
Antara ambisi dan emosi ,
Ku coba rangkai kata ini .
Walau aku belum begitu perduli ,
Tapi harus aku ambil pusing ,
Sebab dia yang sehari-hari mengganggu pikiranku .
Dan dialah yang menjadi nyamuk ketika aku tidur ,
Menghisap habis isi otakku .
Ambisi , begitu aku sangat nikmati kesungguhannya .
Yang berbalik arah jika aku sudah salah bermimpi .
Menjadi cacat jika aku salah berkhayal .
Emosi , sebenarnya hanya pendamping setia .
Ketika ambisi itu tidak berhasil secara utuh .
Dan menjadi hidangan lezat pelengkap keputus asaan .
Di tengah-tengah sebakul penuh mimpi yang sulit terurai .